Minggu, 04 Maret 2012

Takkan Usai

semakin keras cobaanMu menghempasku
semakin ku mencoba tegar
cukuplah Engkau sebagai penolongku Ya Allah...

ku menajam setiap kali ujianmu menyinggahi relung hatiku
semakin ku mencoba mendewasakan diriku
berusaha sekuat tenaga yang aku bisa
bahwa inilah jalan yang Engaku pilih
agar aku semakin endekat padaMu
agar aku semakin mencintaiMu
agar aku mampu menempatkanMu tepat di hatiku
meskipun bentuk dan rupanya berserakan menurutku
tapi tidak untukMu..

Ya Allah...
tempahlah aku menjadi wanita yang solehah
yang selalu tunduk dalam pengawasanMu
yang selalu mengandalkanMu dalam setiap usahaku
yang selalu mencintaiMu dan RasulMu

Ya Allah,
bimbinglah aku dalam ilmu yang berguna
agar aku mampu hidup berbekal firmanMu dan sunah RasulMu
agar aku paham mana yang batil dan hak

Ya Allah...
sabarkanlah aku...
tabahkan aku
ajarkanku cara bersyukur

Sabtu, 03 Maret 2012

Moment bersama SAHABAT kuu




1. Tahun pertama di SMK Pencawan 1 Medan



2. Liburan di Pante Loknya, Brastagi


3. Pulang renang di Kolam Renang Selayang, Medan


4. Event di SMK-Pencawan Medan


5. Peringatan Isra' Miraj di Masjid Iqlab

6. Perpisahan SMk-BM Pencawan Medan, 2011


7. Event Ponds and Hai Skulizm


8. Wisuda SMk Pencawan 1 Medan di Hotel Danau Toba International, Medan


Jumat, 02 Maret 2012



SURAT UNTUK CALON SUAMIKU

Surat Cinta untuk Calon Suamiku

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dear Calon Suamiku

Apa kabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur
karena dapat menatap kembali fananya hidup ini??
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu
atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai calon Suamiku
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?
Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa
agar kelak lebih bijak menyikapi
sebuah kehidupan dan siap
mendampingimu kelak
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi
namun kini kurasakan diri ini lebih baik


Kadanga ku bertanya-tanya
kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku?
Bagian terapuh diriku?
Namun kini aku tahu jawabannya
Allah tahu dimana tempat paling tepat agar aku
Senantiasa kembali mengingat-Nya
kembali mencintaiNya

ujian demi ujian insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh
sehingga saat kelak kita bertemu
Kau bangga telalh memiliki aku dihatimu

Calon suamiku..
Entah dimana dirimu sekarang
tapi aku yakin Allah pun mencintaimu
sebagaimana Dia mencintaiku...
aku yakin Dia kini tengah melatihmu
menjadi mujahid yang tangguh
hingga akupun bangga memilikimu kelak

Apa yang kuharap darimu adalah kesalihan
semoga sama halnya dengan dirimu
Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku
hanyalah kesia-siaan yang akan kau dapati

aku masih haus akan ilmu
Namun berbekal ilmu yang ada saat ini
aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, Suamiku

wahai calon suamiku..

Saat aku masih menjadi asuhan ayah bundaku
tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah
agar kelah dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat
namun saat aku menjadi isterimu kelak,
aku berharap menjadi pendampingmu yang solehah
agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu
mendampingi dirimu yang soleh

aku ini pencemburu berat
tapi kalalu Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku....
aku rela
aku harap begitu pula dirimu

aku yakin kaulah yang kubutuhkan
emski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan

Calon suamiku yang dirahmati Allah..
apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita
takkan kunamai denagn gubuk derita
Karena itulah markas dakwah kira
dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahahan kita
bantu aku untuk bersama-sama mendidiknya dengan harta yang halal
dengan ilmu yang bermanfaat
terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah ta'ala

bunga akan indah pada waktunya
yaitu ketika bermekaran menghiasi taman
maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya
bersiap untuk menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku

kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik
meski bukan umat yang terbaik
tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak

Calon suamiku
inilah sekilas harapan yang ku ukirkan dalam rangkaian kata
seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat di ungkapkan dengan kata-kata
itulah yang kuhadapi
kelak saat kita tengah bersama,
maka disitulah kau akan memahami diriku
sama halnya denganku yang akan belajar memahamimu

bersabarlah calon suamiku
doaku selalu...
agar Allah memudahkan jalanmu tuk menjemputku sebagai bidadarimu...
semoga Allah selalu menjagamnu
agar tak tersentuh yang bukan mahrammu
meski ahnya seujung kuku
agar kau bisa mempersembahkan dirimu seutuhnya untukku

seperti hal nya diriku
yang ingin mempersembahkan seutuhnya
hanya untukmu..

Sudah dulu ya calon suamiku

Salam cintaku untukmu

wassalaamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

calon isterimu...



Ty Aiya Tye

Jumat, 03 Februari 2012

Tentang Kepergianmu ( FIKSI: based on my imagination)

Di ujung mimpiku. Ku temukan kamu di batas sadarku. Terbujur kaku di lantai hatiku yang dingin. Di ujung sini, ku mencoba menerka. "Tertidurkah kamu di ujung sana?". Perlahan ku melangkah... Menyusuri lantai dingin yang melilit jemari kakiku. Masih mencoba menerka. "Kamukah itu, sayang?". Mendekat.. Semakin dekat jarakku dan jarakmu. Hingga ku dapati diriku tepat berada di sampingmu. Senyumku merekah, melihat jarak kita sedekat ini. "Senyummu indah, sayang. Bahkan saat kamu tertidur". Lalu ku berbaring di sampingmu. Merasakan tidur di sisimu. Memejamkan mata syahduku. "Ahhh, damainya hatiku ini"

Lalu ku rasakan gerakmu membangkitkan tubuhmu. Perlahan ku buka kedua kelopak mataku.
"Sayangku..!" panggilan sederhanaku untukmu.
Kau pun hanya tersenyum padaku. Matamu menatapku tajam. Lalu aku pun tertunduk malu di hadapanmu.
"Jangan tatap aku seperti itu, sayang..! Karena kali ini aku tidak mengerti arti tatapanmu." ucapku menahan rasa yang tak menentu di hati ini.
Namun lagi-lagi kau tak menjawab ucapanku. Ku angkat perlahan wajahku. Lalu kau pun masih tersenyum padaku.
"Aku sangat menyayangimu". ku dekap kau sekuat yang aku bisa. Berharap tak ada yang mampu melepaskannya.
"Aku juga menyayangimu". ucapmu berbisik di telingaku. Syahdu merasuk ke hatiku.
"Kau tau sayang? Betapa saat seperti ini yang ingin ku rasakan. Mendekapmu erat." bisikku

#####
Tiba-tiba kilau cahaya keemasan itu merenggut saat terindahku. Kau peluk erat aku. Kau kecup keningku. Ku lihat wajah pucatmu. "Taukah kau, sayangku. Aku ingin lebih lama mendekapmu seperti ini." bisikmu lagi.
Aku tak bisa berkata. Bibirku seperti terkunci. Inginku katakan "Aku juga, sayang"
Kau lepas genggaman erat tanganmu dari tubuhku. Buatku tak mengerti, MENGAPA??. Kau tau rapuhnya aku lewat binar mataku ini. Lewat gemetarnya tanganku yang genggamannya perlahan kau lepaskan. "ADA APA??!!" jeritku di batas tenggorokan.

"Sayang, aku sudah paham perihnya hatimu. Jauh sebelum ini. Tapi kuatlah untukku. Aku juga sudah tau tulusnya hatimu. aku sudah tau rasa sayangmu padaku. tentang keikhlasanmu. Maka ikhlaskan aku. Maafkan aku tak mampu menjagamu, sayang. Belajarlah mencintai seseorang selain aku. Yang akan lebih mampu menyayangimu dan menjagamu. Percayalah dialah cinta terakhirmu, sayang. Maafkan aku harus pergi." ucapmu melangkah jauh dariku.

Oh Tuhann..... Aku ingin benar-benar tuli saat ini..! mengapa kata-kata itu yang harus aku dengarkan. Aku hanya mampu menangis... Tanpa mampu berkata. Bahkan aku tak mampu mengejarnya..! Tak mampu mengejar kamus, sayang..!

"JANGAN PERGI..! Aku Takkan Mampu Mencintai yang lain lagi..! KEMBALILAH, SAYAANNGG..!! Jerit batinku..

Seperti patung hidup, aku hanya mampu menyaksikan kau perlahan pergi dari sisiku. Terenggut ruang dan waktu. Dan untuk terakhir kalinya "AKU MENYAYANGIMU, sayangku..!"
"aku juga menyayangimu"

jatuh tak terkira airmataku kini.. melihatmu di telan cahaya..!
######
Dear sayangku,
Perlahan waktu menyembuhkan lukaku yang kehilanganmu.
Kini, seperti katamu..
Au telah menjadi kuat..
Aku telah belajar ikhlas.
dan aku telah belajar mencintai seseorang selain kamu, sayang..
Dia memang tak sama sepertimu..
Dia tak memanjakanku seperti kamu..
Dia juga tak sering katakan "Aku menyayangimu"
Namun...
Dia jauh mengajarkanku untuk tegar...
Dia jauh menyayangiku lewat sikapnya,,,
dan benar sayang,
dia juga jauh lebih menyayangiku dan mampu menjagaku...
dialah yang ku pilih menjadi cinta terakhirku..

Terimakasih sayangku,
Tetaplah mimpi indah di tidur panjangmu, sayang...

AYAH`

Siapapun tak ingin menyandang status YATIM ataupun Piatu.. Begitu juga aku. Kehilangan sosok ayah di hidupku bukanlah hal yang mudah untuk ku terima. Namun sebuah kata "IKHLAS" menjadikan aku harus tangguh untuk melawan kata hatiku sendiri. Ya, aku harus mengikhlaskannya.. harus mengikhlaskan kepergian seorang Ayah yang belum ku kenal dengan baik sebab aku kehilangannya di usia yang bagiku begitu amad muda, 11 tahun.

Seiring kepergiannya, aku belajar mengenal sosoknya. Belajar mengingatnya lagi lewat kenangan yang aku punya tentangnya. Dialah sosok yang ajarkan aku sebuah perjuangan untuk bertahan dalam hidup ini. Apapun itu, pekerjaan apapun itu harus dilakukan, asalkan masih berlebel HALAL. Tak penting pekerjaan itu di cap orang adalah pekerjaan orang yang tak mengenyam bangku sekolah. Sebab di mata Allah, semua pekerjaan halal baik yang memiliki jabatan atau tidak adalah sama...

Ayahku sosok yang bertanggungjawab. Ya, 3 hari sebelum kepergiannya, beliau sempatkan untuk meluanasi uang SPPku dan adikku. Ya, itulah tanggungjawab terakhirnya. Hmmm... ayahku... ayaaaahh tercintaku.

Satu cita-citanya yang ku ingat sampai detik ini. Dia menginginkan keempat buah hatinya mampu mengenyam pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi dan menjadi orang-orang yang sukses. "Tenang ayahku, impianmu itu akan ku wujudkan".

Lalu hingga detik ini... Aku merasa dia bukan pergi dariku. Justru, kini ayahku... ayah tercintaku... telah menjadi malaikat pelindungku. Dia tak pernah mati di hatiku. Bahkan dia hidup di relung hatiku terdalam. Hmmm.. ayahku.. ayah tercintaku..


Aku percaya, di dalam diriku ada jiwa ayahku. Jiwa yang selalu membangkitkan aku bahwa aku harus mampu untuk menjalani hidupku ini. Jiwa yang meyakinkan aku bahwa di balik masalah yang ku hadapi akan ada bahagia. Ya, aku pasti akan temukan BAHAGIA itu.

Terimakasih Ya Allah, telah menitipkan ayah terhebat, Ayahku.

Salam tersayangku untukmu, ayahku.

Mohon Aku

Ya Allah..
terkadang aku menjadi begitu rapuh. Ku rasakan betapa erat cobaanMu ini. Mampukah aku berjalan melewatinya? Mampukah aku bertahan dengan kekuatan yang aku punya? Sekali lagi, mampukah aku???

Ya Allah, aku memang ikhlas bila harta yang sempat Engkau titipkan kepada kami kini Engkaku ambil lagi. Karena bagiku, percuma saja apabila harta tersebut menjadi jembatan pemisah diantara kami... Namun ku juga bersyukur, Ya Allah sebab Engkaulah MAha Pemberi Rejeki..

Ya Allah, kebersamaan yang lama hilang begitu sangat aku rindukan. Ya Allah, jangan berikan lagi cobaan diluar batas kemampuan kami. Berikan aku kekuatan Ya Allah.. Berikan aku jalan tuk temukan kehidupan yang baru. Aku ingin memulai segalanya dari awal lagi. Biarkan ku lepas masa lalu yang sempat melekat dihidupku.. Biarkan ku hapus hitam kelam di warnaku. Biarkan ku menggapai mimpi yang akan berbuah nyata.

Aku tidak meminta banyak Ya Allah. Aku hanya pinta satu hal sederhana. Berikan aku petunjuk tuk memulai yang kehidupan baru agar ku mampu bahagiakan harta terbesarku, KELUARGA kuh. Hanya itu Ya Allah. Hanya itu..! Keinginan sederhanaku..

Apabila keyakinan yang ada di hatiku ini adalah isyarat yang Engkau tetapkan pada diriku. Maka tetaplah kuatkan hatiku ini. Karna aku yakin. Aku yakin Engkau tak pernah kehilangan cara untuk menunjukkan hidayahMu kepada hamba-hambaMu.

Ya Allah tetaplah bimbing diriku. Ingatkan aku apabila aku lupa. Tegur aku apabila aku salah memilih jalan. Tak ada penuntunku kecuali Engkau wahai Dzat yang Maha Sempurna.


Kabulkan munajatku ini, Wahai Dzat Yang Maha Mendengar.. Maha Mengetahui.. Maha Pengabul.. Ya Rabbul Idzati.

Amin Ya Rabbal 'Alamin