Jumat, 03 Februari 2012

Tentang Kepergianmu ( FIKSI: based on my imagination)

Di ujung mimpiku. Ku temukan kamu di batas sadarku. Terbujur kaku di lantai hatiku yang dingin. Di ujung sini, ku mencoba menerka. "Tertidurkah kamu di ujung sana?". Perlahan ku melangkah... Menyusuri lantai dingin yang melilit jemari kakiku. Masih mencoba menerka. "Kamukah itu, sayang?". Mendekat.. Semakin dekat jarakku dan jarakmu. Hingga ku dapati diriku tepat berada di sampingmu. Senyumku merekah, melihat jarak kita sedekat ini. "Senyummu indah, sayang. Bahkan saat kamu tertidur". Lalu ku berbaring di sampingmu. Merasakan tidur di sisimu. Memejamkan mata syahduku. "Ahhh, damainya hatiku ini"

Lalu ku rasakan gerakmu membangkitkan tubuhmu. Perlahan ku buka kedua kelopak mataku.
"Sayangku..!" panggilan sederhanaku untukmu.
Kau pun hanya tersenyum padaku. Matamu menatapku tajam. Lalu aku pun tertunduk malu di hadapanmu.
"Jangan tatap aku seperti itu, sayang..! Karena kali ini aku tidak mengerti arti tatapanmu." ucapku menahan rasa yang tak menentu di hati ini.
Namun lagi-lagi kau tak menjawab ucapanku. Ku angkat perlahan wajahku. Lalu kau pun masih tersenyum padaku.
"Aku sangat menyayangimu". ku dekap kau sekuat yang aku bisa. Berharap tak ada yang mampu melepaskannya.
"Aku juga menyayangimu". ucapmu berbisik di telingaku. Syahdu merasuk ke hatiku.
"Kau tau sayang? Betapa saat seperti ini yang ingin ku rasakan. Mendekapmu erat." bisikku

#####
Tiba-tiba kilau cahaya keemasan itu merenggut saat terindahku. Kau peluk erat aku. Kau kecup keningku. Ku lihat wajah pucatmu. "Taukah kau, sayangku. Aku ingin lebih lama mendekapmu seperti ini." bisikmu lagi.
Aku tak bisa berkata. Bibirku seperti terkunci. Inginku katakan "Aku juga, sayang"
Kau lepas genggaman erat tanganmu dari tubuhku. Buatku tak mengerti, MENGAPA??. Kau tau rapuhnya aku lewat binar mataku ini. Lewat gemetarnya tanganku yang genggamannya perlahan kau lepaskan. "ADA APA??!!" jeritku di batas tenggorokan.

"Sayang, aku sudah paham perihnya hatimu. Jauh sebelum ini. Tapi kuatlah untukku. Aku juga sudah tau tulusnya hatimu. aku sudah tau rasa sayangmu padaku. tentang keikhlasanmu. Maka ikhlaskan aku. Maafkan aku tak mampu menjagamu, sayang. Belajarlah mencintai seseorang selain aku. Yang akan lebih mampu menyayangimu dan menjagamu. Percayalah dialah cinta terakhirmu, sayang. Maafkan aku harus pergi." ucapmu melangkah jauh dariku.

Oh Tuhann..... Aku ingin benar-benar tuli saat ini..! mengapa kata-kata itu yang harus aku dengarkan. Aku hanya mampu menangis... Tanpa mampu berkata. Bahkan aku tak mampu mengejarnya..! Tak mampu mengejar kamus, sayang..!

"JANGAN PERGI..! Aku Takkan Mampu Mencintai yang lain lagi..! KEMBALILAH, SAYAANNGG..!! Jerit batinku..

Seperti patung hidup, aku hanya mampu menyaksikan kau perlahan pergi dari sisiku. Terenggut ruang dan waktu. Dan untuk terakhir kalinya "AKU MENYAYANGIMU, sayangku..!"
"aku juga menyayangimu"

jatuh tak terkira airmataku kini.. melihatmu di telan cahaya..!
######
Dear sayangku,
Perlahan waktu menyembuhkan lukaku yang kehilanganmu.
Kini, seperti katamu..
Au telah menjadi kuat..
Aku telah belajar ikhlas.
dan aku telah belajar mencintai seseorang selain kamu, sayang..
Dia memang tak sama sepertimu..
Dia tak memanjakanku seperti kamu..
Dia juga tak sering katakan "Aku menyayangimu"
Namun...
Dia jauh mengajarkanku untuk tegar...
Dia jauh menyayangiku lewat sikapnya,,,
dan benar sayang,
dia juga jauh lebih menyayangiku dan mampu menjagaku...
dialah yang ku pilih menjadi cinta terakhirku..

Terimakasih sayangku,
Tetaplah mimpi indah di tidur panjangmu, sayang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar